Jumlah
Umat
Berdasarkan
data buku Babtis yang dipisah sejak tahun 1993 Jumlah umat Paroki Santo Yosep
Samalantan kira-kira 5000 jiwa. Jumlah ini tidak termasuk mereka yang dibabtis
sebelum tahun 1993. Kemungkinan jumlah itu jauh lebih banyak, jika dihitung
dari pertama kali stasi ini dibentuk. Disini ada masalah keakuratan data jumlah
umat. Karena itu sangat perlu pendataan umat secara terus-menerus agar
mendapatkan data jumlah umat yang akurat.
Keadaan
Umat
Sebagai
paroki yang baru lahir, tentu paroki ini masih serba minim baik dalam sumber
daya, swadaya, dan fasilitas. Sebagian umat bekerja sebagai petani, ada
sebagian kecil yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan yang lain
pengusaha.
Masih
banyak stasi kurang mendapat pelayanan pastor, karena keterbatasan tenaga.
Pelayanan liturgis sebagian besar ditangani oleh petugas pastor non imam atau
katekis dan OMK. Pada hari raya teruma di stasi-stasi pedalaman, ibadat
dipimpin oleh seminaris dan TOPANG.
Ada
beberapa stasi yang kadang tidak mengadakan ibadat hari minggu, karena tidak
ada pemimpin. Bahkan ada beberapa stasi yang betul-betul padam aktivitas
kegerejaannya.
Sekian
banyak stasi yang belum ada pengurus. Jika pun ada, kepengurusan gerejanya
tidak berjalan. Mungkin hal itu karena umat kurang peduli terhadap kehidupan
imannya. Keadaan ini perlu pemdapat perhatian kita bersama. Terutama pengabdian
dan kerelaan pengurus untuk berkurban demi kemajuan stasinya.
Keadaan
Ekonomi
Sebagian
besar Umat Paroki Santo Yosep Samalantan bekerja sebagai petani karet, sawit dan
ladang atau sawah. Ada juga yang bekerja dipertambangan entah membuka usaha
pertambangan sendiri atau bekerja pada orang lain.
Namun
ada juga yang bekerja sebagai Pegawai Negri Sipil entah sebagai guru, petugas
kesehatan, pegawai pemerintahan. Dll. Sebagian kecil ada juga yang berusaha
secara mandiri atau wiraswasta.
Sebenarnya
dari segi pendapatan umat kebanyakan cukup sejahtera, namun masih perlu
mengatur pola hidup dan pengelolaan anggaran rumah tangga. Dalam hal ini Credit
Union yang terdiri dari tiga lembaga: Pancur Kasih, Bona Vebtura dan Lantang
Tipo sangat membantu dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan umat.
Hanya perlu pendidikan pengelolaan ekonomi keluarga perlu ditekankan
terus-menerus agar masyarakat tidak bermental konsumtif. Kesejahteraan umat di paroki ini menentukan
juga laju perkembangan paroki.
Keadaan
Sosial-Kemasyarakatan
Sebagai
warga negara Indonesia tentu umat Paroki Santo Yosef Samalantan tunduk pada
aturan pemerintah. Namun adat masyarakat juga masih dihayati dalam kehidupan
sehari-hari terutama berkaitan dengan pertanian dan perkawinan. Di samping
Adat, Umat juga diatur oleh hukum-hukum dan aturan-aturan agama Katolik. Tentu
sebagai umat beriman, aturan dan hukum-hukum agama menjadi yang utama. Namun
tidak jaranag penghayatan adat-istiadat, aturan pemerintah dan agama masih
tumpang tindih dan saling bertentangan. Terutama dalam soal-soal perkawinan.
Dari
segi sosial kemasyarakatan rasa kebersamaan, kesatuan dan kerukunan sering
terancam oleh perbedaan-perbedaan yang ada. Terutama dari banyaknya agama
kristen yang menyebar hampir diseluruh wilayah Paroki Samalantan. Terjadi
perebutan umat oleh berbagai kelompok denominasi (protestan). Kepedulian umat
terhadap kegiatan gereja masih sangat minim. Kita masih harus berjuang keras
untuk membangun persekutuan, mengurangi mental individualistis dan menumbuhkan
semangat kepedulian dan partisipasi.
Kehidupan
agama lebih mencari keuntungan, bukan iman. Umat mudah tergoda akan janji-janji
pemberian. Motivasi beragama sangat tergantung pada pemberian kelompok
tertentu.
Dari
segi sosial juga masih marak adanya minuman keras, judi, pesta pora yang dapat
menjadi ancaman terutama bagi generasi muda.
Keadaan
Pendidikan
Dari
segi pendidikan sebagian besar umat sudah mengecap pendidikan formal atau non
formal entah yang menjadi sarjana, atau tamat SMA, SMP, atau SD. Namun tak
dapat disangkal ada juga segelintir umat yang tidak dapat membaca.
Ada
sebagian besar kaum muda yang putus sekolah, entah karena orang tua tidak mampu
atau yang bersangkutan merasa tidak perlu sekolah. Sehingga ada yang sekolahnya
putus tengah jalan.
Faktor
pendidikan sangat menentukan dan mendukung keberhasilan program yang
dilaksanakan oleh paroki.
Keadaan
Lingkungan Hidup
Berbicara
tentang lingkungan hidup berarti berbicara soal kehidupan itu sendiri. Jika
lingkungan hidup terpelihara dengan baik, maka lingkungan akan mendukung
kehidupan orang yang tinggal di dalamnya. Sebaliknya jika lingkungan rusak maka
kehidupan manusia akan dipersulit.
Sebagian
besar lingkungan hidup di wilayah Paroki Samalantan adalah hutan. Namun
sekarang sebagian besar hutan sudah dijadikan lahan sawit, pertambangan emas,
dan pertambangan lainnya. hal ini perlu mendapat perhatian bersama karena dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan hidup. Alam harus dikelola dengan bijaksana
agar mendukung kehidupan manusia. Namun ada juga umat yang mengusahakan
perkebunan karet, sawah, ladang dan perkebunan lainnya.
Demikian sekilas gambaran umum profil Paroki Santo Yosef Samalantan. Pengetahuan akan keadaan paroki secara akurat dapat mempermudah pembentukan visi-misi-program paroki. Gambaran profil ini masih sangat umum karena tidak berdasarkan data yang valid dan akurat. Semua yang disajikan masih berupa pengamatan sepintas dan mungkin kurang sesuai kenyataan sesungguhnya (kurang objektif).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar